Rinjani, Permaisuri Pulau Lombok Part I
Selalu ada jalan menuju roma..
Itulah kata pepatah, akhirnya Saya bisa mencapai lagi salah satu Travelist Saya.
Siapa yang tak kenal dengan eloknya gunung Rinjani.
Gunung yang indah bagaikan Permaisuri Pulau Lombok.
Tak hanya keindahannya membuat seluruh orang terpana, konon katanya mendaki Gunung Rinjani adalah salah satu lisensi untuk mendaki gunung gunung di eropa dan luar indonesia. How lucky i'm πππ bisa melakukan perjalanan ke Gunung Rinjani dan mendapatkan bonus yakni berada di ketinggian 3.726 MDPL.
01 May 2016
Sehari sebelumnya saya menginap di rumah Bayu untuk prepare dan packing. Salahsatu alasan saya menginap di rumah Bayu agar bisadekat dengan calon ibu mertua lebih cepat sampai di Bandara karena rumah saya di Bogor.
Boarding pass sudah di dapat dari 1 minggu yang lalu. Karena salah satu yang ikut ke Rinjani memang kerjanya mondar mandir di airport jadi tinggal kasih aja tiketnya ke Bang Reja dan kami sudah dapat boarding pass nya.
Perjalanan kali ini ada 10 personil diantaranya Saya, Bayu, leader kita Pak Trisno, Bang Reja, Kaka Rani, Kaka Wanda, Bang Eko, Sanjaya, Bang Ndin, dan Kiki.
Awalnya yang akan berangkat hanya Saya, Bayu, Bang Reja dan Pak Trisno. Kami sudah membeli tiket dari bulan September 2015 , kebetulan tiketnya dapat promo 1,5 pulang pergi include bagasi dan makan. Sedikit demi sedikit banyak yang menyusul beli tiket sampai dengan total 10 orang yang ikut. Saya , Bayu, Pak Trisno, Bang Reja, Kiki , dan Bang Ndin naik pesawat GA0434 0550 0855.
Ka Rani, Ka Wanda , Bang Eko dan Jaya berbeda pesawat, mereka naik Lion Air.
Di bandara Kiki, Pak Trisno dan Bang Reja sudah stand by jam 3 subuh, karena rumah Bayu dekat bandara , Saya dan Bayu berangkat dari rumah jam 3 hehe :D
Sambil menunggu gate di buka, kami foto foto dulu sebelum muka geseng..
Di perjalanan karena masih subuh kami tertidur lelap sampai pramugari datang menawarkan makanan.
Pramugari menawarkan nasi ayam dan omelete
Saya,Bayu, Bang Reja memilih menu nasi ayam. Bang ndin dan Kiki juga memesan nasi ayam.
Dan leader kita Pak Tris yang katanya TURIS dari JERMAN (tukang risol dari jejeran taman) #duhmaafyajadibully# memesan omelete.
Saya, Bayu dan Bang Reja tidak tahu jika Pak Trisno memesan omelete karena seater kami 3 - 3 Pak Trisno duduk dengan Bang Ndin dan Kiki. Bang Ndin dan Kiki menceritakan kejadian kocak konyol dan bikin bullying sekali.
Ini Bentuk nasi ayam nya haha..
Jadi ceritanya Pak Trisno sedang memakai headseat yang entah dia sedang mendengar lagu metal, dangdut, india atau hanya memakai headseat saja agar terlihat cool haha. Kemudian pramugari bertanya.
"Abang mau adek temenin ga ? " "Pak mau nasi ayam atau omelete? "
Setelah makan lanjut lagi menuju ke basecamp sembalun.
Jalanannya super berkelok kelok dan kanan kiri jurang. Pak Didi membawa mengendarai mobil sangat kencang sekali, padahal jalan berbelok sangat tajam sehingga setiap belokan harus membunyikan klakson. Semua hampir spot jantung.
Setelah semua sudah tiba di basecamp sembalun, kami langsung registrasi. Harga simaksi masuk Rinjani 5000 rupiah perhari nya, setelah registrasi kami di berikan boarding pass yang nantinya bisa di gunakan sebagai lisensi jika akan naik gunung di luar indonesia.
Gunung yang indah bagaikan Permaisuri Pulau Lombok.
Tak hanya keindahannya membuat seluruh orang terpana, konon katanya mendaki Gunung Rinjani adalah salah satu lisensi untuk mendaki gunung gunung di eropa dan luar indonesia. How lucky i'm πππ bisa melakukan perjalanan ke Gunung Rinjani dan mendapatkan bonus yakni berada di ketinggian 3.726 MDPL.
==================================
Sehari sebelumnya saya menginap di rumah Bayu untuk prepare dan packing. Salahsatu alasan saya menginap di rumah Bayu agar bisa
Boarding pass sudah di dapat dari 1 minggu yang lalu. Karena salah satu yang ikut ke Rinjani memang kerjanya mondar mandir di airport jadi tinggal kasih aja tiketnya ke Bang Reja dan kami sudah dapat boarding pass nya.
Perjalanan kali ini ada 10 personil diantaranya Saya, Bayu, leader kita Pak Trisno, Bang Reja, Kaka Rani, Kaka Wanda, Bang Eko, Sanjaya, Bang Ndin, dan Kiki.
Awalnya yang akan berangkat hanya Saya, Bayu, Bang Reja dan Pak Trisno. Kami sudah membeli tiket dari bulan September 2015 , kebetulan tiketnya dapat promo 1,5 pulang pergi include bagasi dan makan. Sedikit demi sedikit banyak yang menyusul beli tiket sampai dengan total 10 orang yang ikut. Saya , Bayu, Pak Trisno, Bang Reja, Kiki , dan Bang Ndin naik pesawat GA0434 0550 0855.
Ka Rani, Ka Wanda , Bang Eko dan Jaya berbeda pesawat, mereka naik Lion Air.
Di bandara Kiki, Pak Trisno dan Bang Reja sudah stand by jam 3 subuh, karena rumah Bayu dekat bandara , Saya dan Bayu berangkat dari rumah jam 3 hehe :D
Sambil menunggu gate di buka, kami foto foto dulu sebelum muka geseng..
Pada tepar semua karena nyubuh di Bandara
Akhirnya di dalam pesawat juga dan perjalanan di mulai, tak lupa selfie ga ketinggalan..
Abaikan pipinya please :(
Ini Pak Tris ala ala candid haha
TEPAR
Di perjalanan karena masih subuh kami tertidur lelap sampai pramugari datang menawarkan makanan.
Pramugari menawarkan nasi ayam dan omelete
Saya,Bayu, Bang Reja memilih menu nasi ayam. Bang ndin dan Kiki juga memesan nasi ayam.
Dan leader kita Pak Tris yang katanya TURIS dari JERMAN (tukang risol dari jejeran taman) #duhmaafyajadibully# memesan omelete.
Saya, Bayu dan Bang Reja tidak tahu jika Pak Trisno memesan omelete karena seater kami 3 - 3 Pak Trisno duduk dengan Bang Ndin dan Kiki. Bang Ndin dan Kiki menceritakan kejadian kocak konyol dan bikin bullying sekali.
Ini Bentuk nasi ayam nya haha..
Jadi ceritanya Pak Trisno sedang memakai headseat yang entah dia sedang mendengar lagu metal, dangdut, india atau hanya memakai headseat saja agar terlihat cool haha. Kemudian pramugari bertanya.
Sontak Pak Tris menjawab " omelete " sambil melet melet lidahnya
Pramugari
heran dan terdiam sejenak karena Pak Tris pesan omelete, mungkin Pramugari nya berpikir bahwa Pak Tris adalah Turis dari Jerman jadi setelah diam sejenak pramugari memberikan omelete kepada Pak Tris.
Bang Ndin dan Kiki terkejut, mereka saling bertatapan kemudian berpelukan (ABAIKAN ).
Disini saat saat paling mendebarkan, ketika Pak tris membuka bungkus makanan yang telah di berikan dia langsung terkejut karena omelete nya tidak ada nasi HAHAHA.
Mungkin jika Saya ceritakan dalam bentuk tulisan kejadian itu jayus ya, tapi yang pasti OMELETE MEMBEKAS DI HATI untuk kami yang pergi ke Gunung Rinjani. Terutama untuk Bang Ndin dan Kiki yang membuat Trial cerita yang berjudul OMELETE DI PAGI HARI.
Setelah makan ada yang mabok dan langsung bersandar di bahu saya #colekBayu
Arrived at Bandara Internasional Lombok, di belakang ada penampakan mohon abaikan :D
Kami tiba di Bandara Internasional Lombok sekitar jam 9 WITA. 4 orang yang naik Lion sudah tiba lebih dahulu. Di Bandara sudah ada Pak Didi yang menjemput kami dan dia
yang akan mengantar kami dari bandara ke basecamp sembalun pulang pergi sekaligus mengantar kami jalan - jalan.
Pemandangan di luar pesawat
Arrived at Bandara Internasional Lombok, di belakang ada penampakan mohon abaikan :D
Di sekitar bandara kanan kiri jalanan tidak terlalu padat dan
tidak terlalu banyak kendaraan. Hanya beberapa motor dan mobil pribadi.
Tak tanggung - tanggung Pak Didi mengendarai mobil hampir 120KM/jam di temani alunan musik yang
jedak jeduk membuat yang jetlag semakin jetlag. Rencananya kami akan langsung ke basecamp sembalun. Namun Pak Didi mengajak untuk mampir sejenak ke rumahnya. Dan alhamdulillah kami di suguhi
nutrisari dingin yang segar membahana. Setelah istirahat sejenak kami lanjutkan perjalanan dan berhenti di tempat makan enake.
Makanannya enak dan murah meriah kisaran harga 10 ribu. Yang naik pesawat lion
makan 2 piring (Kaya debus aja makan piring :D) karena kelaparan dari subuh belum makan. Apalagi Pak Tris
nambah 1 bakul nasi karena tadi pagi makan omelete.
Setelah makan lanjut lagi menuju ke basecamp sembalun.
Jalanannya super berkelok kelok dan kanan kiri jurang. Pak Didi membawa mengendarai mobil sangat kencang sekali, padahal jalan berbelok sangat tajam sehingga setiap belokan harus membunyikan klakson. Semua hampir spot jantung.
Setelah semua sudah tiba di basecamp sembalun, kami langsung registrasi. Harga simaksi masuk Rinjani 5000 rupiah perhari nya, setelah registrasi kami di berikan boarding pass yang nantinya bisa di gunakan sebagai lisensi jika akan naik gunung di luar indonesia.
Simaksi sudah selesai di urus , kemudian porter yang sudah
di booking oleh Pak Didi ternyata cancel dan menaikkan harga sewanya.
Alasannya karena long weekend, urusan mengenai porter ini cukup memakan waktu karena sangat sulit untuk mendapatkan porter nya sampai pada akhirnya ada porter sebut saja namanya Aris. Kami membayar Aris 200 ribu perharinya, dari harga awal yang sudah di sepakati 175 ribu.
Porter sudah di dapat, kemudian belanja dan packing ulang. Perjalanan dari basecamp ke gerbang pendakian memerlukan waktu kurang lebih 2 jam dengan berjalan kaki, jalanan nya pun menanjak sehingga kami harus naik mobil buntung perorang membayar 20ribu. Kami berangkat dari basecamp sekitar jam 4.
Porter sudah di dapat, kemudian belanja dan packing ulang. Perjalanan dari basecamp ke gerbang pendakian memerlukan waktu kurang lebih 2 jam dengan berjalan kaki, jalanan nya pun menanjak sehingga kami harus naik mobil buntung perorang membayar 20ribu. Kami berangkat dari basecamp sekitar jam 4.
Jalanan menuju gerbang pendakian via sembalun off road sekali dan bisa di bayangkan jika kami berjalan kaki mungkin baru sampai di gerbang pendakian malam hari.
Karena pakai mobil kami tiba di gerbang pendakian kurang lebih jam 5 sore.
kami packing ulang, berdoa dan memulai perjalanan melewati hamparan savana luas.
Karena pakai mobil kami tiba di gerbang pendakian kurang lebih jam 5 sore.
Ini dia Gerbang Pendakian Gunung Rinjani Via Sembalun
kami packing ulang, berdoa dan memulai perjalanan melewati hamparan savana luas.
Di kanan kiri kami hanya ada padang savana, tak satupun terdapat pohon. Di perjalanan awal terutama saat berada di savana, anda harus berhati hati karena banyak ranjau ranjau manja bertebaran. Tak terhitung berapa banyak ranjau manja yang bertebaran di jalanan.
Langit sudah mulai berganti warna menjadi orange , menandakan bahwa matahari sudah turun dan berganti malam. walaupun sudah mulai gelap namun kami masih bisa melihat dengan jelas karena masih cukup terang. Bintang bintang sudah mulai terlihat, karena langit tak ada penghalang membuat kami bisa menikmati hamparan bintang yang indah bahkan ketika kami sedang beristirahat kami melihat bintang jatuh.
Kami tiba di POS 1 sekitar pukul 8 malam dan langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda.
To be Continue ..
Comments
Post a Comment