PROVINSI SULAWESI UTARA
PROVINSI SULAWESI UTARA
GAMBARAN
UMUM PROVINSI SULAWESI UTARA

Provinsi Sulawesi utara beribu kota
Manado. Provinsi ini terletak di ujung pulau Sulawesi yang berbatasa ndengan
Filipina disebelah utara, teluk tomini di sebelah timur, gorontalo disebelah barat,
dan Maluku disebelah selatan. Provinsi Sulawesi utara terletak pada titik koordinat
0˚0’ - 6˚ LU dan 121˚40’ - 127˚2’BT , Sulawesi utara memiliki luas 15.364,08 km².
Sulawesi utara beribu kota Manado, gubernur dan wakilnya Drs. Sinyo H. Sarundayang
dan Drs. Djouhari Kansil .Provinsi ini memiliki 11 kabupaten dan 4 kota, yaitu
:
1. Kab
Bolaang mongondow
2. Kab
Bolaang mongondow selatan
3. Kab
Bolaang mongondow timur
4. Kab
Bolaang mongondow utara
5. Kab
Kepulauan sangihe
6. Kab
Kepulauan siau tagulandang biaro
7. Kab
Kepulauan talaud
8. Kab
Minahasa
9. Kab
Minahasa selatan
10. Kab Minahasa tenggara
11. Kab
Minahasa utara
12. Kota
Bitung
13. Kota
Kota mibagu
14. Kota
Manado
15. Kota
Tomohon
LAMBANG
PROVINSI

Lambang
provinsi Sulawesi utara adalah lambang berbentuk perisai segilima berwarna biru
langit dan dengan pinggiran berwarna kuning jingga keemasan.Segilima melambangkan
pancasila yang memiliki lima point, dalam perisai terdapat symbol biji jagung
yang disusun melingkar berjumlah 23 butir, pohon kelapa yang berpelepah 9, akar
yang berjumlah 6 buah, dan 4 tunas kelapa yang melambangkan hari jadi provinsi
Sulawesi utara yaitu tanggal 23 september 1964.disebelah kanan terdapat rangkaian
17 buah cengkih dan 8 buah pala, kiri terdapat 45 putir padi. Ini semua symbol dari
proklamasi kemerdekaan republik Indonesia 17 agustus 1945.Pohon kelapa,
cengkih, buah pala, dan jagung merupakan tumbuhan utama yang menjadi andalan perekonomian
Sulawesi utara.Dibagian bawah lambang terdapat motto yang bertuliskan
“siTouTimouTumouTou” dari bahasa minahasa
yang artinya “manusia hidup untuk menghidupi atau mendidik atau menjadi berkat
orang lain.
SUKU
BANGSA

Suku bangsa yang mendominasi provinsi
Sulawesi utara adalah Minahasa (30%) dan Sangir (19,8%), akan tetapi ada pula
beberapa suku bangsa lain. Diantaranya :
ü Mongondow
11,3%
ü Gorontalo
7,4%
ü Tionghoa 3%
ü Bantik
ü Talaud
AGAMA
Agama yang mendominasi provinsi Sulawesi
utara adalah Kristen protestan.
ü Kristen
protestan 65%
ü Islam
27%
ü Kristen
katolik 6%
ü Kong
hu cu 1%
ü Buddha
dan hindu 1%
ALAT MUSIK DAERAH

Kolintang

Kata Kolintang
berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada
tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain
kolintang: "Mari kita ber Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo
Kumolintang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk
alat yang digunakan bermain. Kolintang memiliki 9 tangga nada yaitu :
B - Bas = Loway C
- Cello = Cella T - Tenor 1 = Karua - Tenor 2 = Karua rua A - Alto 1 = Uner -
Alto 2 = Uner rua U - Ukulele = Katelu M - Melody 1 = Ina esa - Melody 2 = Ina
rua - Melody 3 = Ina taweng
Teks
|
Arti
|
O
Ina Ni Keke
|
O
Ibu dari Keke ( Keke adalah nama panggilan untuk anak perempuan)
|
Mange
Wisa Ko
|
Mau
pergi ke mana kau
|
Mange
wi ti Wenang
|
Mau
ke Manado
|
Tu
meles Walekow
|
Mau
membeli “walekow”
|
Ref:
|
|
Wehane,
wehane, wehane toyo
|
Berilah,
berilah, berilah sedikit
|
Zeimo
siapa
|
Sudah
tidak ada
|
Ko
tare mahaley
|
Kau
baru meminta
|
LAGU
DAERAH
1. O
ina ni keke
2. Esamokan
3. sipatohakan
4. sitaratillo
5. tahanusangkara,
dan banyak lagi
O
Ina Ni Keke.
o
ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
we ane, we ane, we
ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
Arti
lagu O Ina Ni Keke
Lagu
ini merupakan semacam dialog antara dua orang, yaitu seorang ibu dengan seorang
lain yang sudah dikenalnya. Dialog ini tampaknya terjadi “di tengah “
jalan. Kedekatan si Ibu dan partner dialognya tampak pada jawaban yang
jujur yang diberikan oleh si Ibu ketika ditanya “mau ke mana?”. Dalam
masyarakat Tombulu, pertanyaan “mau ke mana” adalah pertanyaan yang umum
dan bisa diajukan kepada siapa saja tanpa melihat kedekatan hubungan atau
sekedar pertanyaan “basa-basi”.
SENJATA
TRADISIONAL

Senjata
tradisional provinsi Sulawesi Utara sama dengan provinsi jawa, salah satunya
keris. Di provinsi Sulawesi Utara juga ada keris namun memiliki bentuk yang
berbeda dengan keris lainnya. Pada dasarnya keris memiliki bentuk
lekukan-lekukan akan tetapi di provinsi Sulawesi Utara bentuk kerisnya lurus,
oleh karena itu keris di provinsi Sulwesi Utara diberi nama keris lurus

Peda
juga adalah salah satu Senjata tradisional provinsi Sulawesi Utara, bentuknya
melengkung seperti clurit.

Sable
adalah salahsatu senjata tradisional
Sulawesi Utara yang bentuknya ramping seperti samurai, sable bentuknya hampir
sama dengan alat olahraga anggar.
PAKAIAN
ADAT

PRIA
:Mengenakan baju model teluk belang dan sarung sebatas lutut.
WANITA
:Baju kurung dan kain panjang mengenakan perhiasan (anting) dan gelang.
RUMAH ADAT

Rumah
pewaris (ruangtamu, ruangkeluarga, dankamarkamar).Rumah ini merupakan rumah panggung
yang dibangun di atas tiang dan balok-balok yang di antaranya terdapat
balok-balok yang tidak boleh disambung.Rumah Pewaris memiliki 2 buah tangga.
Letaknya di sisi kiri dan kanan bagian depan rumah. Eh, kok ada 2 tangga
sih? konon, kalau ada roh jahat yang naik dari salah satu tangga, maka ia
akan kembali turun di tangga sebelahnya. Sebenearnya
Tangga sebelah kanan berfungsi untuk masuk rumah dan tangga sebelah kiri
berfungsi untuk keluar rumah.Dulunya,
rumah adat Minahasa ini hanya
terdiri dari satu ruangan saja.Namun sekarang ini, Rumah Pewaris memiliki beberapa ruang. Misalnya, Setup
Emperan yang digunakan untuk menerima tamu. Pores , untuk
ruang tidur orang tua dan anak perempuan. Dan sangkor yang
digunakan sebagai lumbung padi. Oh ya,
pada rumah adat inidapur biasanya terpisah dari rumah utamanya.
TARIAN
TRADISIONAL

Tari
maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian
terutama menanam padi di ladang.Kalau dulu Nenek Moyang Minahasa, maengket
hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya
sederhana, maka sekarang tarian maengket telah berkembang teristimewa bentuk
dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair/sastra lagunya.
Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu :
1. Maowey
Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada
Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat
ganda/banyak.
2. Marambak
adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan, rakyat Minahasa Bantu membantu
membuat rumah yang baru.
3. Lalayaan
adalah tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman
dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari pergaulan
muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa.
AIRPORT

Bandar
udara yang ada di provinsi Sulawesi utaraadalah Bandar udara Sam Ratulangi yang
terdapat di kecamatanmapanget, kirakira 30 menitdarikota Manado. BandarainidiberinamaSam
Ratulangikarenasesuaidengannamapahlawan Sulawesi utarayaituDr.Garungan Saul
Samuel YacobRatulangi.
OBJEK
WISATA
ü Bentengotanaha
(tempatperlindungandanpertahanan raja gorontalo)
ü Klenteng
ban hiang (klentengtertua di Indonesia bagiantimur)
ü Makamkiaimaja
(salahsatupahlawannasionalpadaperangdiponegoro)
ü Museum
provinsi Sulawesi utara di manado
ü Taman
lautbunaken
ü Mandatua
ü Siladen
ü Suakamargasatwa
Indonesia mas papaya roja 100ha
ü Cagaralam
Indonesia bantimurung
ü Sungai
ayong
ü Danaudanau
ü Danaulimboto
ü Gunungcolo

Taman Nasional Bunaken merupakan
perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem
hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan/pesisir.
Pada bagian Utara terdiri dari
pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Montehage, pulau Siladen, pulau Nain,
pulau Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan pada
bagian Selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa.
Potensi daratan pulau-pulau taman
nasional ini kaya dengan jenis palem, sagu, woka, silar dan kelapa. Jenis
satwa yang ada di daratan dan pesisir antara lain kera hitam Sulawesi (Macaca
nigra nigra), rusa (Cervus timorensis russa), dan kuskus (Ailurops
ursinus ursinus).
Jenis tumbuhan di hutan bakau
Taman Nasional Bunaken yaitu Rhizophora sp., Sonneratia sp., Lumnitzera sp.,
dan Bruguiera sp. Hutan ini kaya dengan berbagai jenis kepiting,
udang, moluska dan berbagai jenis burung laut seperti camar, bangau, dara
laut, dan cangak laut.
|
Jenis ganggang yang terdapat di
taman nasional ini meliputi jenis Caulerpa sp., Halimeda sp., dan Padina
sp. Padang lamun yang mendominasi terutama di pulau Montehage, dan pulau
Nain yaitu Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassodendron
ciliatum.
Tercatat 13 genera karang hidup di perairan Taman Nasional Bunaken, didominasi oleh jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Yang paling menarik adalah tebing karang vertikal sampai sejauh 25-50 meter. |
Sekitar 91 jenis ikan terdapat di
perairan Taman Nasional Bunaken, diantaranya ikan kuda gusumi (Hippocampus
kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus
kasmira), goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias
hypselosoma), ila gasi (Scolopsis bilineatus), dan lain-lain.
Jenis moluska seperti kima raksasa
(Tridacna gigas), kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus
berongga (Nautilus pompillius), dan tunikates/ascidian.
|
![]() |
Musim kunjungan terbaik: bulan Mei s/d Agustus setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Taman Nasional Bunaken dapat
dicapai melalui Pelabuhan Manado, Marina Nusantara Diving Centre (NDC) di
Kecamatan Molas dan Marina Blue Banter. Dari Pelabuhan Manado dengan
menggunakan perahu motor menuju pulau Siladen dapat ditempuh + 20 menit,
pulau Bunaken + 30 menit, pulau Montehage + 50 menit dan pulau Nain +60
menit. Dari Blue Banter Marina dengan menggunakan kapal pesiar yang tersedia
menuju daerah wisata di pulau Bunaken dapat ditempuh dalam waktu 10-15 menit,
sedangkan dari pelabuhan NDC menuju lokasi penyelaman di pulau Bunaken dengan
menggunakan speed boat ditempuh dalam waktu + 20 menit.
|
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara
Kota Manado - Sulawesi Utara - Indonesia
A. Selayang Pandang
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara
atau yang sering disebut juga National Museum of Manado. Museum ini
merupakan museum umum karena apa yang ditampilkan merepresentasikan
kebudayaan dan sejarah masyarakat lokal Sulawesi Utara, sejarah pra dan
pascakolonialisme, percampuran budaya dengan masyarakat Cina dan Belanda yang
menetap di Sulawesi Utara, dan sebagainya. Oleh karenanya, museum ini
merupakan sebuah wahana pendidikan yang cukup berharga bagi Sulawesi Utara
lantaran ia berupaya mendokumentasikan hal-hal penting di Sulawesi Utara
melalui benda-bendanya yang terancam dari kepunahan.
B. Keistimewaan
Di museum ini, pengunjung dapat melihat
dan mendengar penjelasan dari pemandu museum tentang apa yang ditampilkan di
ruang-ruang ekshibisi. Ruang-ruang
ekshibisi tersebut dibagi ke dalam tiga lantai yang semuanya
mengeksposisi segala hal yang terkait dengan masyarakat Sulawesi Utara.
Kalian dapat menyaksikan replika maupun
benda-benda otentik di museum berstatus negeri ini. Misalnya, replika
waruga atau peti kubur batu yang merupakan ciri khas budaya material
masyarakat Minahasa masa lampau hingga kini. Selain itu, di taman museum
juga diletakkan beberapa contoh batu sarkopagus yang merupakan peninggalan peradaban
masyarakat kuno di Sulawesi Utara. Pengunjung museum juga akan mendapati display
tata pelaminan beserta pakaian yang dikenakan dalam perkawinan adat orang
Minahasa. Kemudian, kalianbisa mendapati meriam peninggalan tentara
Belanda dan Portugal serta keramik-keramik khas bangsa Cina di lantai
tiga.
C. Lokasi
Jalan W.R. Supratman No. 72, Kota
Manado, Sulawesi Utara.
D. Akses
Bila kalian berada di kota Manado, kalian
dapat menggunakan taksi ataupun mikrolet yang mudah dijumpai di sepanjang
jalan-jalan di kota Manado untuk sampai di museum ini. Museum ini buka
setiap hari Minggu hingga Jumat pada jam 8 pagi sampai jam 4 sore.
E. Harga Tiket
Retribusi di museum ini relatif murah,
yakni Rp. 1000,- untuk orang dewasa dan Rp. 250,- bagi anak-anak.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lain
Museum ini menyediakan pemandu museum
yang memiliki kemampuan bahasa Inggris. Museum ini juga memiliki
perpustakaan.
Jl. Walter Monginsidi di Kota Manado
Kota Manado - Sulawesi Utara - Indonesia

A. Selayang Pandang
Manado barangkali hampir bisa
disepadankan dengan kota-kota pantai seperti Miami (Florida) atau Los
Angles (California) di Amerika Serikat. Sama halnya dengan apa yang terjadi di
kota Manado. Di kota ini, telah dikembangkan kawasan wisata alternatif di Jalan
Walter Monginsidi beberapa tahun silam. Tampak di kawasan ini bangunan-bangunan
modern sebagai pusat perbelanjaan, warung-warung pedagang kaki lima, dan ada
juga beberapa hotel yang menghadap ke teluk Manado. B. Keistimewaan
Mengelilingi komplek perbelanjaan di
sepanjang kawasan Jalan Walter Monginsidi, kita akan menemui beragam
produk yang ditawarkan. Berbagai produk tersebut misalnya pakaian,
perabot rumah tangga, mobil dan sepeda motor, komputer, dan alat-alat
elektronik lainnya (telepon seluler, televisi, kulkas, dsb.).
Disini juga tersedia food
court yang menjajakan berbagai jenis masakan. Bila kalian suka makanan
gaya Amerika, restoran-restoran makanan cepat saji tersedia.
Selain itu,kalian dapat menemukan
warung-warung seafood yang terkenal kelezatanya hingga warung lesehan
khas kota Yogyakarta pun hadir di sepanjang Jalan Walter Monginsidi.
Tak hanya menyantap makanan yang lezat
saja,kalian pun akan mendapati pemandangan yang indah ketika melihat
panorama pantai dan langit di teluk Manado dari warung-warung yang berada
di tepi pantai di sepanjang Jalan Walter Monginsidi.
C. Lokasi
Kawasan ini berada di sepanjang tepian
pantai teluk Manado, sebelah selatan jantung kota Manado. Tepatnya berada di
Jalan Walter Monginsidi, Kota Manado, Sulawesi Utara.
D. Akses
Bila berada di kota Manado, mikrolet dan
taksi merupakan kendaraan umum yang dapat mengantarkan kalian ke Jalan
Walter Monginsidi.
E. Harga Tiket Masuk
Gratis
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Terdapat pusat informasi, ATM, hotspot
(koneksi internet nirkabel), toilet, pangkalan taksi, telepon umum, dan
beberapa hotel.
DANAU LINOW

Danau
kecil ini unik karena mengandung kadar belerang tinggi ini memiliki warna yang
selalu berubah tergantung pada sudut pandang dan pencahayaan danau. Di sekitar
danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh
penduduk setempat dinamakan "sayok" atau "komo".Serangga unik
yang hidup di air tapi bersayap dan bisa terbang ini menjadi konsumsi penduduk
setempat.Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung putih
besar yang melintasi danau.
PEMBUATAN RUMAH KAYU TRADISIONAL

Tempat pembuatan rumah kayu traditional
yang menarik ini berada di desa Woloan. Rumah dengan menggunakan sistem
knock-down ini dirancang untuk dapat dibongkar-pasang agar dapat dibawah untuk
dibangun kembali di tempat yang diinginkan oleh pembeli.
AMFITHEATER WOLOAN

Di lokasi Woloan Tua (Kelurahan
Woloan I) terdapat Amfitheater terbuka dengan pemandangan indah yang dijadikan
tempat pertunjukkan tarian dan musik asli Minahasa serta acara
khusus.Amfitheater ini dikelilingi oleh banyak waruga yang masih berada dalam
posisi aslinya.Di tempat ini masih terdapat sekitar 100 waruga.Dan setiap
tahunnya diadakan "Mera Waruga" atau upacara pemindahan Waruga dari
lahan penduduk ke Ampfitheater.
KAWASAN RUMAHMAKAN TINOOR

Dari Kawasan Rumah Makan Tomohon
akan terlihat jelas hamparan kota Manado, serta teluk Manado yang dihiasi
gugusan pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, Mantehage.
GUNUNG MAHAWU

Di
sisi yang berlawanan berdiri saudaranya, gunung Mahawu. Lerengnya yang landai
menawarkan perjalanan yang kurang menantang namun akan tertebus dengan
pemandangan yang mengesankan karena kita bisa melihat Tomohon, Tondano,
Manado, Bitung dan Taman Laut Bunaken. Di dalam kawahnya yang bisa dikelilingi
dengan cukup mudah tersembunyi danau hijau zamrud yang beruap dengan simpanan
belerang berwarna kuning.
AGROWISATA
RURUKAN

Terdapat
di sebelah timur Kota Tomohon, ke arah gunung Mahawu terdapat lokasi
agrowisata, dengan hamparan kebun pertanian yang dikelola oleh penduduk
setempat secara tradisional. Dengan peralatan sederhana lokasi pertanian ini
terletak diantara lereng-lereng bukit yang dibuat bedengan-bedengan secara
terasering, pada saat tanaman holtikultura ini mulai tumbuh, akan melahirkan
pemandangan indah.
BUBUR
TINOTUAN 

Bahan Bubur Tinotuan Manado :
ü Beras, 100 gram
ü Air kaldu ayam, 1 liter
ü Jagung manis, 1/2 bongkol,
sisir/pipil
ü Labu kuning, 75 gram, bersihkan,
potong-potong
ü Daun bayam, 25 gram, siangi, ambil
daunnya
ü Daun kemangi, 1/2 ikat ( 30 gram ),
ambil daunnya saja
ü Garam, secukupnya
ü Ikan asin goreng, secukupnya
Bahan Sambal Terasi :
- Cabai rawit, 1 buah
- Cabai merah, 3 buah
- Terasi, 1/2 sendok teh, bakar
- Bawang merah, 1,5 buah
- Tomat, 1/2 buah
- Gula pasir, secukupnya
- Garam, secukupnya
- Minyak goreng 2 sendok makan
Cara memasak Bubur Tinotuan Manado :
- Sambal terasi : Panaskan minyak, goreng cabai merah, terasi, cabai rawit, bawang merah, dan tomat. Masak hingga layu. Angkat, haluskan semua bahan bersama garam dan gula pasir.
- Rebus beras dengan air kaldu, masak hingga menjadi bubur.
- Masukkan jagung, masak hingga setengah matang. Lalu masukkan labu, masak hingga jagung dan labu matang. Masukkan sayur-sayuran, bubuhi garam. Masak hingga seluruh bahan matang.
- Hidangkan bubur manado dengan sambal terasi dan ikan asin.
Comments
Post a Comment