DUO TRAVELER - TANJUNG LESUNG
Saya rasa ini second time untuk perjalanan nekad saya dengan partner in crime yang gila sedikit.
Pada bulan July bertepatan dengan bulan ramadhan kami memang sudah membicarakan perjalanan ini. Karena sudah lama tidak membandel Traveling. Akhirnya di tetapkanlah Tanjung Lesung sebagai destinasi. Karena kami pikir tidak terlalu jauh dari Bogor dan tidak terlalu merogoh kocek kantong sehingga kami memutuskan untuk berangkat kesana. Namun alhasil semuanya diluar dugaan, untuk lebih jelasnya terpampang nyata di catatan ini.
Eksekusi di mulai tanggal 25-26 July. Starting point berada di rumah irma.
Pada bulan July bertepatan dengan bulan ramadhan kami memang sudah membicarakan perjalanan ini. Karena sudah lama tidak membandel Traveling. Akhirnya di tetapkanlah Tanjung Lesung sebagai destinasi. Karena kami pikir tidak terlalu jauh dari Bogor dan tidak terlalu merogoh kocek kantong sehingga kami memutuskan untuk berangkat kesana. Namun alhasil semuanya diluar dugaan, untuk lebih jelasnya terpampang nyata di catatan ini.
Eksekusi di mulai tanggal 25-26 July. Starting point berada di rumah irma.
H - 1 kami sudah menyiapkan semua perlatan yang akan di
bawa, dan sabtu pagi saya langsung bergegas ke rumah irma.
Dari rumah saya berangkat sekitar jam 05.30. Kami start pukul 06.00 from starting point (Bondongan)
Dari rumah saya berangkat sekitar jam 05.30. Kami start pukul 06.00 from starting point (Bondongan)
Perjalanan kami melewati Jalan Gunung Batu > Dramaga > isi bensin di Dramaga - Leuwiliang - Cigudeg - Jasingan - gerbang menuju Kabupaten Banten - Rangkasbitung - Pandeglang - terminal Labuhan - Cimanuk - Tanjung Lesung.
Kami sama sekali buta jalan, yang kami tahu hanyalah jalan
menuju gerbang masuk ke kabupaten banten karena sebelumnya kami pernah
pergi ke baduy. Tanpa ada rasa takut tersesat kami terus berjalan
mengikuti jalan dengan mengandalkan GPS ( Gangguin Penduduk Sekitar )
dan plang yang terpampang di jalan.
Karena kami sudah trauma menggunakan google map ( kejadian yogyakarta )
Karena kami sudah trauma menggunakan google map ( kejadian yogyakarta )
Selama di jalan kami berhenti untuk isi bensin di pom bensin dramaga, full tank 20rb
Tak terasa gerbang selamat datang di kabupaten Banten terlihat. Sekitar pukul 7
kami sudah masuk jalan di daerah kabupaten banten. Karena kami belum
sarapan, kami berhenti sejenak untuk sarapan di warung nasi uduk depan
wisata air panas tirta lebak buana pukul 07.30
Kami sarapan dengan nasi uduk yang berisi telur nasi bihun
dan sambal. Di tambah gorengan. 2 porsi menghabiskan 18 ribu rupiah.
disana kami tidak berlama lama, selesai sarapan kami langsung
melanjutkan lagi perjalanan.
Kami terus berjalan mendaki gunung lewati lembah ( ini
lebay) , waktu istirahat kami tak banyak karena kami mengefisienkan
waktu sesuai itinerary yang telah di buat. Jalan terasa jauh sekali dan
kami takut tersesat. Kami kira sudah sampai di rangkas bitung namun tak
ada tanda tandanya sama sekali jika kami sedang berada di rangkasbitung.
sempat bertanya ke orang yang ada di pinggir jalan, ternyata ke
rangkasbitung masih lumayan jauh sekitar 10km (nganga). Setelah sampai
di rangkasbitung kami berhenti sejenak hanya untuk meregangkan badan dan
melanjutkan perjalanan sampai di kabupaten pandeglang. Kami istirahat
di indomart dan membeli minum 10rb (1lt air minum +2 tolak angin). Tak
lama kami istirahat kami langsung melanjutkan perjalanan, karena kami
ragu akan belok ke kiri atau lurus terus mengikuti plang.kami sempat
bertanya ke petugas DLLAJ depan indomart tersebut kemana arah tanjung
lesung dan dia memberi tahu untuk belok kiri.
Kami berjalan terus mengikuti jalan dan sempat mengisi bensin lagi full tank 21rb, perjalanan di kejutkan dengan banyaknya antrian mobil di jalan raya. Sangat ramai sekali dan macet karena jalanan nya sempit dan di kanan kiri itu adalah pasar. Karena kami menggunakan motor kami mudah melewati tantangan itu :D
Kami berjalan terus mengikuti jalan dan sempat mengisi bensin lagi full tank 21rb, perjalanan di kejutkan dengan banyaknya antrian mobil di jalan raya. Sangat ramai sekali dan macet karena jalanan nya sempit dan di kanan kiri itu adalah pasar. Karena kami menggunakan motor kami mudah melewati tantangan itu :D
Kami berjalan terus sampai menemukan terminal bus, setelah
itu kami mengikuti jalan dan mengandalkan plang yang ada di pinggir
jalan. Saya sendiri terkejut ketika melihat plang tanjung lesung via
cimanuk 69km. Waw banget ga sih, ketar ketir takut kami sampai di
tanjung lesung kemalaman dan kami terus berjalan, sampai pada akhirnya
kami beristirahat di warung untuk membeli minum sekalian bertanya arah.
Sebelumnya kami sempat bertanya juga kepada ibu ibu, dia memberi patokan
kami harus melewati pasar dan jalan lurus terus.
Di jalan ada yang mengadakan pesta pernikahan, untuk mencairkan suasana saya berkata " ma itu ada yang hajatan, besok kita sarapan disini aja" (gua rasa ini ga lucu)
Ini baru lucu..
Ketika kami berjalan lurus terus mengikuti jalan beton, ketika melewati jembatan di kanan kiri kami sudah tercium bau bau amis bau bau laut dan terlihat ke lautan nya.
Kami sempat berteriak " yeaay ini udah arah pantai, kayanya sebentar lagi sampe deh " namun ekspektasi tak sesuai realita. Kami terus berjalan dan tak menemukan tanda tanda tanjung lesung. Itu jauh pake banget. Kemudian kami melihat beberapa rumah yang memasang plang " disewakan" setelah melewati rumah rumah itu barulah ucapan selamat datang terpampang " Tanjung Lesung" kami senang sekali tentunya, dalam itinerary seharusnya kami mencari penginapan terlebih dahulu unamun karena waktu menunjukkan pukul 11 siang (lebih cepat dari prediksi) kami memutuskan untuk melihat keadaannya.
Ketika kami akan memasuki "beach club" kami di kagetkan dengan tiket masuknya seharga 40rb perorang dewasa. Kami langsung melihat sisa uang karena kami benar benar membawa uang pasti PAS.
Kemudian kami mencari pantai bodur as per google pantainya cuco lah. Dari beach club untuk ke pantai bodur tinggal lurus terus. dan kami di kejutkan lagi dengan tiket masuknya seharga 20rb permotor ( lihat dompet)
Saya rasa penjaga dan tiket masuk yang di tetapkan untuk masuk bodur beach tak adil. Penjaga pintu masuk bodur beach adalah warga sekitar. Namun harga tiket masuk tak sesuai dengan kenyamanan pantainya, karena saya pikir biaya retribusi adalah biaya untuk kebersihan pantai dan seharusnya di rawat. Namun, wakwaw. Lebih jelasnya akan saya jabarkan nanti.
Di jalan ada yang mengadakan pesta pernikahan, untuk mencairkan suasana saya berkata " ma itu ada yang hajatan, besok kita sarapan disini aja" (gua rasa ini ga lucu)
Ini baru lucu..
Ketika kami berjalan lurus terus mengikuti jalan beton, ketika melewati jembatan di kanan kiri kami sudah tercium bau bau amis bau bau laut dan terlihat ke lautan nya.
Kami sempat berteriak " yeaay ini udah arah pantai, kayanya sebentar lagi sampe deh " namun ekspektasi tak sesuai realita. Kami terus berjalan dan tak menemukan tanda tanda tanjung lesung. Itu jauh pake banget. Kemudian kami melihat beberapa rumah yang memasang plang " disewakan" setelah melewati rumah rumah itu barulah ucapan selamat datang terpampang " Tanjung Lesung" kami senang sekali tentunya, dalam itinerary seharusnya kami mencari penginapan terlebih dahulu unamun karena waktu menunjukkan pukul 11 siang (lebih cepat dari prediksi) kami memutuskan untuk melihat keadaannya.
Ketika kami akan memasuki "beach club" kami di kagetkan dengan tiket masuknya seharga 40rb perorang dewasa. Kami langsung melihat sisa uang karena kami benar benar membawa uang pasti PAS.
Kemudian kami mencari pantai bodur as per google pantainya cuco lah. Dari beach club untuk ke pantai bodur tinggal lurus terus. dan kami di kejutkan lagi dengan tiket masuknya seharga 20rb permotor ( lihat dompet)
Saya rasa penjaga dan tiket masuk yang di tetapkan untuk masuk bodur beach tak adil. Penjaga pintu masuk bodur beach adalah warga sekitar. Namun harga tiket masuk tak sesuai dengan kenyamanan pantainya, karena saya pikir biaya retribusi adalah biaya untuk kebersihan pantai dan seharusnya di rawat. Namun, wakwaw. Lebih jelasnya akan saya jabarkan nanti.
Akhirnya kami hanya bertanya ke ibu ibu penjaga tiket masuk
bodur beach.
"Bu kalo yang deket sini penginapan dimana ya dan harganya berapa"
Ibu ibu "kalo di daerah sini sih penginapannya mahal bisa sampe 1jutaan"
" neng cuma berdua aja? Saya sih ada harga nya 500an tp di luar komplek ini "
"Bu kalo yang deket sini penginapan dimana ya dan harganya berapa"
Ibu ibu "kalo di daerah sini sih penginapannya mahal bisa sampe 1jutaan"
" neng cuma berdua aja? Saya sih ada harga nya 500an tp di luar komplek ini "
" ga ada yang harganya 100/200 ya bu?"
"Yaudah neng ikt dlu aja, liat dlu aja cocok atau engga"
Akhirnya kami mengikuti ibu berbaju putih plus kacamata capung itu. Sampai di tkp saya dan irma merasa wakwak karena penginapannya dari gubuk :D
Irma "gila 500rb gubuk kek gini" namun ternyata kamarnya penuh dan alhamdulillah tidak jadi menginap disitu.
Akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan di dekat situ, memang banyak rumah warga yang di sewakan untuk penginapan. Akhirnya kami berhenti di satu rumah, sebelahnya ada warung. Rumah iti bernama di sewakan dan tertulis no hp nya. Kami bertanya kepada pemilik rumah apakah masih tersedia kamar. Dan alhamdulillah masih ada, namun ketika kami bertanya harga sewa ibu pemilik rumah aga ragu untuk memberikan harga sewa 500rb. Kami pun langsung terdiam dan bertanya apakah ada kamar yang seharga 100rb an, kami jujur kalo kami hanya membawa uang pas. Mungkin karena kami hanya berdua, cewe dua duanya, dari bogor juga. Si ibu merasa iba dan bilang ada sih tapi kamarnya pake kipas. Akhirnya kami deal dengan kamar itu seharga 100rb permalam. Untung saja si ibu baik sekali, kalo dia ga kasih tentunya kami tak tahu akan tidur dimana.
Kami langsung rebahan, beres beres dan memperhitungkan budget.
Jadi itin nya kami istirahat terlebih dahulu, makan siang di warung sebelah penginapan. Karena melihat uang yang semakin menipis kami hanya membeli nasi , telur dan tempe orek 2 porsi 20rb. Setelah makan kami membeli 2 pop mie seharga 10rb untuk makan malam, berasa jadi anak kos. Usai makan irma yang terlebih dahulu mandi karena mendapat keberuntungan, dia mendapat sabun gratis memakai sabun yang terdapat di kamar mandi. Oiya kami menginap di kamar yang tidak terdapat kamar mandi sehingga kami join di kamar mandi ibu nya. Irma sudah bersih mandi, namun dia lupa untuk mengambil wudhu. Dia mengambil wudhu kemudia berkata "nda masa sabun sama sampo nya udah ga ada di kamar mandi, kayanya sih udah di angkutin" alhasil saya kurang beruntung dan harus membeli sabun mandi sekaligus sampo. Sabun + 4 sachet sampo 10rb. setelah semua beres kami mengecek kamera DSLR untuk take picture nanti, kami berangkat ke pantai bodur sekitar pukul 4 sore (berharap penjaga tiket sudah pulang, jadi kami bisa menghemat budget) namun tetap saja kami harus mengeluarkan 20rb untuk retribusinya.
Kami senang sekali, namun seketika kami terdiam dan berkata. Ini? Jadi ini pantai bodur? Ekspektasi tak sesuai realita. Kecewa memang sudah mengeluarkan 20rb untuk retribusi namun sampah berserakan di pinggir pantai, apa tidak ada yang bertugas untuk membersihkannya? Padahal kami sudah cukup mahal membayarnya. Dan ini not recomended guys. Namun sudahlah, kami menunggu sunset tiba sayang sekali gerimis tiba tiba datang dan kami pun jadi misbar (gerinis bubar). Motor susah di kendalikan karena jalanannya berpasir dan itu memang pasir.
Ini beberapa hasil jepretan kami di Bodur Beach..
akhirnya kami memutuskan untuk mengambil beberapa angle yang lumayan cucok, tak lama kami memutuskan untuk survei ke beach club mengenai
Snorkling. Sebelum ke beach club saya mengajak irma untuk iseng masuk ke dalam kawasan kalicaa villa, dan ketika kami akan masuk satpam bertanya " mau kemana ?" "Mau ke dalem" "mau ngapain? Emg nginep disini? " engga, mau tau aja" akhirnya kami di izinkan untuk masuk, bapak bapak parkirannya baik. Sebenarnya kami hanya ingin meminta brosur , tapi dia bilang masuk saja untuk bertanya ke receptionist. Akhirnya kami masuk ke dalam dan bertanya ke receptionist. Sebenarnya saya ingin melihat kamar kamarnya namun aa aa receptionist nya sedang ada tamu dan saya hanya minta brosur saja. Di lobby terdapat miniatur kawasan tanjung lesung. Kami bertanya ala ala serious buyer :D padahal hanya iseng belaka. Kebetulan di malam itu ada acara di Kalicaa Villa namun Akhirnya kami memutuskan untuk pergi dari situ karena langit sudah mulai gelap, dan kami mampir ke beach club terlebih dahulu. Disitu ada aa aa yang menjaga pintu masuk sebenarnya itu kita harus membayar tiket masuknya, kami bertanya untuk harga snorkling berapa. Kemudian dia berkata " kalo sekarang udah tutup buat snorklingnya, tapi kalo mau masuk buat neng ga apa apa ga usah bayar masuk aja"
Alangkah bahagianya dipersilahkan masuk tanpa membayar :D
Alhasil kami take a picture dan ini beberapa fotonya.
"Yaudah neng ikt dlu aja, liat dlu aja cocok atau engga"
Akhirnya kami mengikuti ibu berbaju putih plus kacamata capung itu. Sampai di tkp saya dan irma merasa wakwak karena penginapannya dari gubuk :D
Irma "gila 500rb gubuk kek gini" namun ternyata kamarnya penuh dan alhamdulillah tidak jadi menginap disitu.
Akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan di dekat situ, memang banyak rumah warga yang di sewakan untuk penginapan. Akhirnya kami berhenti di satu rumah, sebelahnya ada warung. Rumah iti bernama di sewakan dan tertulis no hp nya. Kami bertanya kepada pemilik rumah apakah masih tersedia kamar. Dan alhamdulillah masih ada, namun ketika kami bertanya harga sewa ibu pemilik rumah aga ragu untuk memberikan harga sewa 500rb. Kami pun langsung terdiam dan bertanya apakah ada kamar yang seharga 100rb an, kami jujur kalo kami hanya membawa uang pas. Mungkin karena kami hanya berdua, cewe dua duanya, dari bogor juga. Si ibu merasa iba dan bilang ada sih tapi kamarnya pake kipas. Akhirnya kami deal dengan kamar itu seharga 100rb permalam. Untung saja si ibu baik sekali, kalo dia ga kasih tentunya kami tak tahu akan tidur dimana.
Kami langsung rebahan, beres beres dan memperhitungkan budget.
Jadi itin nya kami istirahat terlebih dahulu, makan siang di warung sebelah penginapan. Karena melihat uang yang semakin menipis kami hanya membeli nasi , telur dan tempe orek 2 porsi 20rb. Setelah makan kami membeli 2 pop mie seharga 10rb untuk makan malam, berasa jadi anak kos. Usai makan irma yang terlebih dahulu mandi karena mendapat keberuntungan, dia mendapat sabun gratis memakai sabun yang terdapat di kamar mandi. Oiya kami menginap di kamar yang tidak terdapat kamar mandi sehingga kami join di kamar mandi ibu nya. Irma sudah bersih mandi, namun dia lupa untuk mengambil wudhu. Dia mengambil wudhu kemudia berkata "nda masa sabun sama sampo nya udah ga ada di kamar mandi, kayanya sih udah di angkutin" alhasil saya kurang beruntung dan harus membeli sabun mandi sekaligus sampo. Sabun + 4 sachet sampo 10rb. setelah semua beres kami mengecek kamera DSLR untuk take picture nanti, kami berangkat ke pantai bodur sekitar pukul 4 sore (berharap penjaga tiket sudah pulang, jadi kami bisa menghemat budget) namun tetap saja kami harus mengeluarkan 20rb untuk retribusinya.
Kami senang sekali, namun seketika kami terdiam dan berkata. Ini? Jadi ini pantai bodur? Ekspektasi tak sesuai realita. Kecewa memang sudah mengeluarkan 20rb untuk retribusi namun sampah berserakan di pinggir pantai, apa tidak ada yang bertugas untuk membersihkannya? Padahal kami sudah cukup mahal membayarnya. Dan ini not recomended guys. Namun sudahlah, kami menunggu sunset tiba sayang sekali gerimis tiba tiba datang dan kami pun jadi misbar (gerinis bubar). Motor susah di kendalikan karena jalanannya berpasir dan itu memang pasir.
Ini beberapa hasil jepretan kami di Bodur Beach..
akhirnya kami memutuskan untuk mengambil beberapa angle yang lumayan cucok, tak lama kami memutuskan untuk survei ke beach club mengenai
Snorkling. Sebelum ke beach club saya mengajak irma untuk iseng masuk ke dalam kawasan kalicaa villa, dan ketika kami akan masuk satpam bertanya " mau kemana ?" "Mau ke dalem" "mau ngapain? Emg nginep disini? " engga, mau tau aja" akhirnya kami di izinkan untuk masuk, bapak bapak parkirannya baik. Sebenarnya kami hanya ingin meminta brosur , tapi dia bilang masuk saja untuk bertanya ke receptionist. Akhirnya kami masuk ke dalam dan bertanya ke receptionist. Sebenarnya saya ingin melihat kamar kamarnya namun aa aa receptionist nya sedang ada tamu dan saya hanya minta brosur saja. Di lobby terdapat miniatur kawasan tanjung lesung. Kami bertanya ala ala serious buyer :D padahal hanya iseng belaka. Kebetulan di malam itu ada acara di Kalicaa Villa namun Akhirnya kami memutuskan untuk pergi dari situ karena langit sudah mulai gelap, dan kami mampir ke beach club terlebih dahulu. Disitu ada aa aa yang menjaga pintu masuk sebenarnya itu kita harus membayar tiket masuknya, kami bertanya untuk harga snorkling berapa. Kemudian dia berkata " kalo sekarang udah tutup buat snorklingnya, tapi kalo mau masuk buat neng ga apa apa ga usah bayar masuk aja"
Alangkah bahagianya dipersilahkan masuk tanpa membayar :D
Alhasil kami take a picture dan ini beberapa fotonya.
Langit sudah gelap dan kami bergegas pulang, sedikit takut karena jalanannya sangat gelap.
Sampai di penginapan kami istirahat, kemudian meminta air
panas untuk menyeduh pop mie. Kalo kata orang sunda "merih banget" iya
gua rasa trip kali ini super minim budget karena bawa uang pas, tidak
seperti trip ke yogya yang membeli banyak makanan dan enak enak semua.
Namun di trip kali ini kami mendapat pembelajaran untuk berhemat , memanage keuangan dan tidak menghambur hamburkan uang.
Namun di trip kali ini kami mendapat pembelajaran untuk berhemat , memanage keuangan dan tidak menghambur hamburkan uang.
Keesokan harinya kami check out dan bergegas pergi ke beach
club, sekitar pukul 6 pagi kami sampai. Berharap tidak ada petugas yang
berjaga. Dan taraaaa benar sekali bung , penjaga nya tidak ada. Namun
pada saat kami parkir ada petugas parkiran menagih uang tiket masuk
sebari membawa secarik kertas bertuliskan tiket masuk.
Kami bingung, karena budget sudah minim. Tersisa untuk snorkling dan perjalanan pulang, kami nego dengan bapak bapak itu sampai pada akhirnya yang seharusnya membayar 80rb untuk 2 tiket dan kami hanya membayar 50rb untuk 2 tiket.
Syukurlah, masih tersisa untuk snorkling dan biaya perjalanan pulang.
Snorkling baru di buka pukul 08.00 Pagi , sedangkan kami sudah di beach club dari jam 6 pagi. akhirnya kami mengambilbanyak beberapa foto.
Ini dia foto ala ala nya haha..
Kami bingung, karena budget sudah minim. Tersisa untuk snorkling dan perjalanan pulang, kami nego dengan bapak bapak itu sampai pada akhirnya yang seharusnya membayar 80rb untuk 2 tiket dan kami hanya membayar 50rb untuk 2 tiket.
Syukurlah, masih tersisa untuk snorkling dan biaya perjalanan pulang.
Snorkling baru di buka pukul 08.00 Pagi , sedangkan kami sudah di beach club dari jam 6 pagi. akhirnya kami mengambil
Ini dia foto ala ala nya haha..
Setelah sekian lama menunggu jam 8 pagi, akhirnya kami siap siap untuk snorkling. peralatan mulai di bagikan oleh abang abang penjaganya mulai dari kaki katak ,pelampung dan kacamata.
Selfie dulu sebelum kejadian HP Irma sekarat haha..
Damn ! What a beautiful view! Love this! norak banget deh baru pertama kali snorkling dan jadi ketagihan, tadinya mau free dive aja tapi masih aga ngeri. semenjak snrokling disini bukan hanya demen manjat aja tapi saya jadi demen buat snorkling mungkin nanti sampe ke diving juga.
Asik banget deh, pokoknya saya cinta sekali dengan sesuatu hal yang berbau adventure dan sporty.
Disini ada kejadian yang ga bakalan saya dan irma lupakan, karena ini menyangkut dengan
Let's check this out ..
https://instagram.com/p/62EiUMQiln/?taken-by=dindaadiwana
Setelah snorkling kami sedikit Lapar, tadinya kami memutuskan untuk makan di luar karena di Beach Club mahal. namun cacing di perut tidak bisa kompromi, alhasil Baso di Beach Club kami beli seharga 25 rb satu mangkok. entah karena lapar atau memang doyan, basonya ya enak lah sebanding dengan harganya. setelah itang itung uang masih ada sisa untuk kami pulang ke rumah, karena takut kemalaman kami bergegas pulang. di perjalanan ok ok saja dan terasa lebih cepat, namun ketika memasuki rangkasbitung kami aga aga puyeng, aga tersesat
Kami tiba sore hari dan langsung tepar, Irma murung karena Iphone nya rusak dan saya sendiri bingung harus gimana.
Well tiap perjalanan yang kita lalui pasti dinamis, apa yang kita rasakan pasti berbeda. PENGALAMAN ITU BERHARGA, itu yang selalu ada dalam benak saya karena hanya kita yang punya dan tak ada satu orang pun punya pengalaman yang sama dengan apa yang saya rasa.
Indonesia itu Indah, banyak tempat yang belum saya kunjungi dan mereka adalah cita cita saya yang harus saya wujudkan yang harus saya kunjungi. Next Time , untuk perjalanan yang lain insyaallah ga akan saya pending kaya Draft ini.
Traveler is Happy People ~
Comments
Post a Comment